Stunting adalah gangguan pertumbuhan
dan perkembnagan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang yang
ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar (Perpras
no 72 tahun2021).
5 pilar pencegahan stunting di
Indonesia yaitu :
1.
Komitmen
dan visi kepemimpinan
2.
Kampanye
nasional dan komunikasi perubahan perilaku
3.
Konvergensi,
koordinasi dan konsolidasi program pusat, daerah, dan desa
4.
Gizi
dan ketahanan pangan
5.
Pemantauan
dan evaluasi
Secara garis besar bentuk penangan
stunting adalah :
1.
Menjaga
pola makan anak yang bergizi, seimbang dan beragam sesuai usia anak
2.
Meng
edukasi semua pihak yang terlibat dalam hal pola asuh anak yang dimulai dari
sejak hamil hingga bayi lahir
3.
Memperhatikan
kualitas sanitasi akses air bersih serta akses pelayan kesehatan
Penanganan stunting yang dilaksanakn di Kabupaten Garut dapat
kita kenal dengan PMT TOSS ( Pemberian Makanan Tambahan Temukan, Obati,
Sayangi, Balita Stunting) yang merupakan inovasi Pemerintah Daerah Kabupaten
Garut dalam rangka menurunkan angka stunting, di mana sebelumnya, Pemda Kabupaten
Garut telah melakukan Bulan Penimbangan balita Stunting.
Berdasarkan grafik di atas dapat kita
ketahui bersama balita 0-59 bulan di wilayah kerja UPT Puskesmas Tarogong
dengan stunting adalah sebagai berikut
pada bulan Januari 2023 terdapat 2154 balita ditimbang dan ditemukan 257
kasus balita stunting, terdapat kenaikan angka
balita ditimbang pada bulan Februari 2023 sebanyak 2388 balita dan
ditemukan balita stunting sebanyak 234 kasus dan pada bulan ini angka stunting
balita menurun dari bulan sebelumnya, pada Bulan Maet 2023 balita ditimbang
sebanyak 1953 balita dengan ditemukan balita stunting sebanyak 175 kasus dan
kembali pada bulan ini kasus stuning menurun, pada Bulan April 2023 balita di
timbang sebanyak 2510 balita dan balita stunting sebanyak 181 kasus dan terjadi
kenaikan angka balita stunting pada bulan ini, pada Bulan Mei 2023 ditemukan
balita sebanyak 1813 balita dengan temuan balita stunting sebanyak 205 kasus
dan kembali naik angka stunting pada Bulan Mei 2023 sebanyak 205 kasus dengan
balita ditimbang sebanyak 1813 balita..
Naik turunnya balita ditimbang dan
angka stunting tersebut di atas dipengaruhi oleh balita yang ditimbang, banyak balita yang ditimbang maka angka
stunting akan semakin akurat, beberapa balita stunting tidak melakukan
penimbangan secara rutin. disamping itu asupan makanan, pola asuh, mempengaruhi
keberhasilan anak keluar dari jerat stunting.
Keberhasilan penurunan angka stunting
tidak hanya di titik beratkan kepala pelayanan kesehatan saja tetapi ini mejadi
tanggung jawab semua pihak baik pemerintah maupun masyarakat oleh karena itu
peningkatan peran serta masyarakat , peningkatan kesadaran keluarga mempunyai
tempat paling penting dalam program penurunan angka stunting.