Rabu, 24 September 2025

UPT Puskesmas Tarogong Laksanakan Mobile PICT Triple Eliminasi untuk Ibu Hamil di Desa Tanjungkamuning

 


Dalam upaya meningkatkan kesehatan ibu dan bayi serta mencegah penularan penyakit menular dari ibu ke anak, UPT Puskesmas Tarogong melaksanakan kegiatan Mobile PICT Triple Elimination (HIV, Sifilis, dan Hepatitis B) bagi ibu hamil di wilayah kerja Desa Tanjungkamuning pada hari Rabu, 24 September 2025.

Kegiatan ini dilakukan oleh tenaga kesehatan Puskesmas Tarogong dengan melakukan skrining dan pemeriksaan darah secara langsung kepada para ibu hamil. Bertujuan untuk mendeteksi secara dini adanya infeksi HIV, Sifilis, maupun Hepatitis, sehingga dapat segera diberikan penanganan dan tindak lanjut medis yang tepat.

Selain pemeriksaan, petugas juga memberikan edukasi kesehatan reproduksi dan pentingnya pemeriksaan rutin selama kehamilan guna mencegah risiko penularan penyakit kepada bayi yang akan dilahirkan.

Melalui kegiatan ini, diharapkan para ibu hamil semakin sadar akan pentingnya pemeriksaan kesehatan secara berkala dan Puskesmas dapat terus berperan aktif dalam mendukung program Triple Elimination menuju generasi bebas penularan HIV, Sifilis, dan Hepatitis B.

Minggu, 14 September 2025

UPT Puskesmas Tarogong Ikuti Workshop PPI FKTP yang Diselenggarakan oleh APKESMI Kabupaten Garut

 


UPT Puskesmas Tarogong turut menjadi salah satu peserta dalam kegiatan Workshop Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (PPI FKTP) yang diselenggarakan oleh Asosiasi Fasilitas Kesehatan Swasta Indonesia (APKESMI) Kabupaten Garut. Kegiatan ini merupakan langkah nyata dalam peningkatan mutu pelayanan kesehatan serta penguatan upaya keselamatan pasien di fasilitas kesehatan.

Workshop dilaksanakan sebagai bentuk komitmen bersama dalam memperkuat sistem pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI) di puskesmas, klinik, dan fasilitas kesehatan tingkat pertama lainnya. Dalam kesempatan ini, peserta mendapatkan pembekalan intensif mengenai standar PPI terkini sesuai pedoman Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Materi yang disampaikan dalam workshop meliputi beberapa aspek penting yang menjadi dasar pelaksanaan PPI di fasilitas pelayanan kesehatan, di antaranya:

1. Dasar Program PPI

Peserta dibekali pemahaman dasar mengenai pentingnya PPI, regulasi nasional, struktur tim PPI di fasilitas kesehatan, serta peran seluruh tenaga kesehatan dalam pelaksanaannya. PPI ditegaskan sebagai tanggung jawab bersama, bukan hanya tugas IPCN/IPCLN.

2. Manajemen Risiko & Surveilans Infeksi

Workshop membahas tata cara mengidentifikasi risiko infeksi, melakukan surveilans sederhana di FKTP, dan pelaporan kejadian infeksi untuk mendukung tindakan pencegahan yang tepat dan cepat.

3. Kebersihan Tangan

Materi fokus pada penerapan 5 momen cuci tangan WHO dan teknik cuci tangan 6 langkah. Penekanan diberikan pada kepatuhan tenaga kesehatan serta edukasi kepada pasien dan keluarga, mengingat kebersihan tangan merupakan langkah paling efektif mencegah infeksi.

4. Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)

Peserta dilatih memilih dan menggunakan APD sesuai risiko pelayanan, termasuk teknik pemakaian dan pelepasan APD yang benar dalam mencegah paparan penyakit.

5. Sterilisasi & Disinfeksi Alat Medis

Dijelaskan tahapan pembersihan alat medis sesuai klasifikasi alat (kritis, semi-kritis, non-kritis), serta kapan alat perlu dicuci, didesinfeksi, atau disterilisasi untuk menjamin keamanan penggunaan kembali.

6. Pengelolaan Limbah Medis

Workshop juga menyoroti penerapan standar dalam pemilahan, penyimpanan, transportasi, hingga pemusnahan limbah medis agar tidak membahayakan petugas, lingkungan, dan masyarakat.

7. Penguatan Budaya PPI

Materi menekankan pentingnya edukasi dan peran semua tenaga kesehatan dalam membangun budaya PPI, serta menjadikan fasilitas kesehatan lebih aman, higienis, dan ramah pasien.

Dengan mengikuti kegiatan ini, UPT Puskesmas Tarogong berharap dapat semakin meningkatkan kualitas penerapan PPI di lingkungan pelayanan, guna mendukung terciptanya fasilitas kesehatan yang aman bagi pasien, tenaga kesehatan, dan masyarakat.

Melalui penguatan kapasitas sumber daya manusia dan komitmen bersama dalam menerapkan standar PPI, diharapkan upaya promotif-preventif di tingkat pelayanan dasar semakin optimal dan mampu memberikan manfaat luas bagi kesehatan masyarakat.